Friday 24 April 2015

Mikroba pada Alat Kosmetik yang Digunakan Bersama

Kosmetik kini merupakan benda yang umum kita jumpai dimana saja, khususnya bagi seorang wanita pastinya tidak akan lepas dari yang namanya peralatan kosmetik. Karena seperti yang sudah kita ketahui, kosmetik sangat membantu menutupi kekurangan pada wajah sekaligus membuat penampilan menjadi lebih cantik dan menarik. Namun akhir-akhir ini marak juga kosmetik murah dengan kualitas yang buruk beredar di pasaran, tentunya jika kosmetik tersebut digunakan akan berdampak negatif bagi penggunanya.
Walaupun sudah mencoba untuk berhati-hati dalam memilih kosmetik yang akan dipakai, namun pemicu bakteri tidak hanya disebabkan oleh bahan pembuat kosmetik yang tidak sesuai, juga dikarenakan penggunaan alat kosmetik yang bergantian dengan orang lain. Ahli kecantikan mengingatkan bahwa kosmetik, termasuk lipstik, kuas maskara, spon bedak, pensil alis yang digunakan bersama-sama dengan teman atau keluarga Anda dapat menjadi media penyebaran kuman. Kondisi itu rentan menyebabkan infeksi di seluruh kulit.
Dermatolog Dr Rashmi Shetty mengatakan bahwa kuas dan aplikator kosmetik dapat dengan mudah membawa bakteri dari orang yang satu ke yang lain. Bahkan, wadah yang lembab dan gelap adalah tempat yang sangat cocok bagi bakteri untuk berkembang biak.
“Terkadang spon bedak dapat lembab jika Anda tidak mencuci dan mengeringkannya dengan baik. Hal itu akan menjadi tempat yang baik bagi bakteri untuk berkembang,” ujarnya, dikutip dari Times of India.
Orang yang menderita masalah kulit seperti jerawat dan komedo, harus dengan rajin merawat dan menjaga kebersihan kosmetik yang digunakannya. Kuas dan aplikator kosmetik dapat dengan mudah menjangkau daerah jerawat. Jika Anda berbagi dengan teman Anda yang berjerawat bukan tidak mungkin Anda akan tertular.
“Jadi, gunakan alat-alat kosmetik sendiri dan hindari menggunakan alat kosmetik dari wanita yang menderita masalah kulit yang sama,” ujarnya.
Selain itu, hindari berbagi kosmetik bibir dan mata karena dua bagian wajah itu lebih mudah terinfeksi. Karenanya, jika Anda hendak membeli lipstik atau maskara, jangan tergiur untuk menggunakan produk-produk tester pada mata dan bibir Anda.
Menggunakan kosmetik yang telah kedaluarsa juga dapat menyebabkan infeksi. Kosmetik lama harus dibuang dan diganti sesuai kebutuhan. Biasanya, lipstik memliki umur 2-3 tahun, alas bedak 1-2 tahun, bedak 1-2 tahun, blush on 4-6 bulan, maskara 3-4 bulan, dan eye shadow 3-6 bulan.
Jenis Bakteri yang Terdapat pada Alat Kosmetik:

1.     Bakteri Pseudomonas Aeruginosa

Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Pseudomonas aeruginosa


Pseudomonas aeruginosa berbentuk batang dengan ukuran sekitar 0,6 x 2 µm. Bakteri ini terlihat sebagai bakteri tunggal, berpasangan, dan terkadang membentuk rantai yang pendek. P.aeruginosa termasuk bakteri gramnegatif. Bakteri ini bersifat aerob, katalase positif, oksidase positif, tidak mampu memfermentasi tetapidapat mengoksidasi glukosa/karbohidrat lain,tidak berspora, tidak mempunyai selubung (sheat) dan mempunyai flagel monotrika (flagel tunggal pada kutub) sehingga selalu bergerak. Bakteri ini dapat tumbuh di air suling dan akan tumbuh dengan baik dengan adanya unsur N dan C. Suhu optimum untuk pertumbuhan P. aeruginosa adalah 42˚C. P. aeruginosa mudah tumbuh pada berbagai media pembiakan karenakebutuhan nutrisinya sangat sederhana. Di laboratorium, medium paling sederhana untuk pertumbuhannya digunakan asetat (untuk karbon) dan ammoniumsulfat (untuk nitrogen).
Penyakit yang ditimbulkan Pseudomonas aeruginosa:
o    Infeksi pada luka dan luka bakar menimbulkan nanah hijau kebiruan
o    Infeksi saluran kemih.
o    Infeksi pada saluran napas mengakibatkan pneumonia yang disertai nekrosis.
o    Infeksi mata.

Bagaimana bisa menular? 

Pseudomonas aeruginosa akan keluar dari sumbernya, mengalami penyebaran dan mempunyai gerbang masuk bagi inang yang rentan. Pseudomonas aeruginosaakan keluar dari saluran yang telah diinfeksinya. Apabila menginfeksi pada saluran pernapasan maka akan meninggalkan saluran tersebut dan berpindah pada inang rentan yang lain. Mengingat Pseudomonas aeruginosa merupakan patogen nosokomial, cara pemindah sebarannya dapat melalui penanganan dan penggunaan alat yang tidak steril.

Seperti apa gejala yang ditimbulkan?

Gejalanya tergantung bagian tubuh yang terkena, tetapi infeksi ini cenderung berat. Infeksi pada luka atau luka bakar, ditandai dengan nanah biru-hijau dan bau manis seperti anggur. Infeksi ini sering menyebabkan daerah ruam berwarna hitam keunguan dengan diameter sekitar 1 cm, dengan koreng di tengahnya yang dikelilingi daerah kemerahan dan pembengkakan. Pseudomonas bisa menyebabkan koreng pada mata, mencemari lensa mata dan cairan lensa.

Apakah ada cara pencegahanannya?

Pseudomonas aeruginosa sering kali merupakan flora normal yang melekat pada tubuh kita dan tidak akan menimbulkan penyakit selama pertahanan tubuh normal. Karena itu, upaya pencegahan yang paling baik adalah dengan menjaga daya tahan tubuh agar tetap tinggi. Serta menggunakan peralatan yang steril untuk penggunaan yang kontak langsung dengan tubuh kita.

Mungkinkah dapat diobati? 

P.aeruginosa tidak boleh diobati dengan terapi obat tunggal karena tingkat keberhasilan rendah dan bakteri dengan cepat jadi resisten. Pola kepekaan bakteri ini bervariasi secara geografik. Maka, diperlukan tes kepekaan sebagai pedoman untuk pemilihan terapi antimikroba. Penisillin bekerja aktif terhadap P. Aeruginosa antara lain : tikarsilin, mezlosilin, dan pipeasilin digunakan dengan dikombinasikan bersama aminoglikosida biasanya gentamisin, tobramisin/ amikasin. Obat lain yang aktif terhadap P. aeruginosa antara lain aztreonam; imipinem; kuinolon baru, termasuk siprofloksasin. Sefalosporin generasi baru, seftazidim dan sefoperakson aktif melawan P. aeruginosa. Seftazidim digunakan secara primer pada terapi infeksi P. Aeruginosa.

2.     Bakteri Staphylococcus aureus

Klasikasi Staphylococcus aureus
Kingdom           :Monera
Divisio              :Firmicutes
Class                :Bacilli
Ordo                 :Bacillales
Family              :Staphylococcaceae
Genus               :Staphilococcus
Species            :Staphilococcus aureus

S.aureus merupakan bakteri gram positif berbentuk bulat dengan diameter 0,5-0,7 mm dan mempunyai dinding sel yang terdiri dari peptidoglikan, asam teikoik, fibronectin binding protein, clumping factors dan collagen binding protein. Komponen utama dinding sel adalah peptidoglikan yang menyusun hampir 50% dari berat dinding sel. Bakteri ini adalah bakteri psikrofilik dan mesofil yang dapat hidup pada rentang suhu optimum untuk pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah 35°C – 37°C, suhu minimum 6,7° C dan suhu.

Bagaimana cara penyebarannya?

Staphylococcus aureus terdapat pada rongga hidung, kulit, tenggorokan, dan saluran pencernaan manusia dan hewan. Kemampuan bakteri atau mikroorganisme lainnya untuk menginfeksi tubuh tergantung pada sistem imunitas tubuh, jika sistem imun kuat, maka bakteri tersebut akan kalah menghadapi sistem imun tersebut, demikian juga sebaliknya. Sedangkan jika sistem imun kalah, maka dapat terinfeksi adanya bakteri tersebut. Mengapa bakteri ini termasuk berbahaya? Karena bakteri jenis ini termasuk mudah dalam penyebarannya. Dimana dapat masuk melalui jerawat, melalui makeup yang pemakaiannya bergantian, melalui membran mata atau hidung, dan lain sebagainya.

Apa saja gejalanya?

Adapun gejala dan penyakit yang dapat timbul antara lain adalah mual-mual, bengkak merah,  demam tinggi mendadak, diare, sakit kepala, ruam, dan nyeri otot, sedang ermacam-macam infeksi seperti jerawat, bisul, meningitis, osteomielitis, pneumonia dan mastitis pada manusia dan hewan.
Bahan makanan yang disiapkan menggunakan tangan, seperti penyiapan sayuran mentah untuk salad, berpotensi terkontaminasi S. aureus. Jenis makanan lain yang sering terkontaminasi oleh S. aureus adalah daging dan produk daging, ayam, telur, salad (telur, tuna, ayam, kentang, dan makaroni), produk bakeri, pastry, pai, sandwich, serta susu dan produk susu. Keracunan oleh S. aureus diakibatkan oleh enterotoksin yang tahan panas yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Untuk mencegah pertumbuhan S.aureus adalah dengan cara pemberian zat antimikroba, beberapa antimikroba adalah ekstrak etanol daun sirih merah, karena memiliki sifat antibakteri gram positif dan negatif, ekstrak tanaman meniran dengan kadar konsentrasi 60% karena kandungan senyawa flavonoid, saponin dan tanin. Selain itu ada juga bawang putih dsb yang bersifat antibacteri.

Seperti apa cara pencegahannya?

Terjadinya penyakit akibat infeksi bakteri adalah diakibatkan ketahanan tubuh tidak kuat menahan invasi bakteri S.aureus. Sehingga untuk menghindari tidak terinfeksi bakteri adalah meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat. Selain itu untuk pencegahan dapat juga dengan menjaga kebersihan makanan dan tubuh, karena bakteri tersebut terdapat pada berbagai macam tempat, seperti kulit, udara, makanan, dsb. Jika terlanjur, untuk mengurangi resiko infeksi oleh kuman S. aureus adalah dengan mengembalikan fungsi dari bagian tubuh yang terluka, mengurangi risiko terjadinya infeksi dan meminimalkan terbentuknya bekas luka dengan cara melakukan beberapa tindakan dasar seperti mencuci tangan, membersihkan luka, membersihkan kulit disekitar luka, menutup luka, mengganti perban sesering mungkin dan pemakaian gel yang mengandung antibiotic.


Berita

Salah satu masalah kesehatan yang cukup mencengangkan dialami oleh seorang ibu muda di Australia setelah meminjam peralatan kosmetik milik sahabatnya. Ibu muda bernama Jo Gilchrist tersebut awalnya ingin tampil cantik ketika menyambut hari Valentine di tahun 2015. Sempat merasa kurang pede dengan kondisi jerawat di wajahnya, akhirnya Jo memutuskan untuk meminjam brush make up milik sahabatnya.

Setelah menggunakan brush make up sahabatnya untuk menyamarkan jerawat, wanita berusia 27 tahun ini sempat merasakan sedikit rasa sakit di bagian punggungnya. Namun kala itu Jo tidak terlalu menggubris rasa sakit tersebut karena ia menganggap rasa sakit tersebut adalah akibat dari gestur tubuhnya yang kurang tepat. Lama kelamaanrasa sakit di bagian punggung tersebut semakin parah dan membuat Jo tidak dapat beraktivitas. Ia bahkan sempat menyatakan bahwa rasa sakit tersebut jauh lebih parah daripada rasa sakit saat melahirkan. Dengan keadaan kesehatan yang memburuk, akhirnya Jo Gilchrist dipindahkan dari tempat tinggalnya di Warwick ke Brisbane supaya bisa segera mendapatkan penanganan darurat.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium dan analisis dokter di Rumah Sakit Princess Alexandra Brisbane, terungkaplah fakta bahwa Jo terjangkit infeksi yang disebut MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus) atau yang dikenal dengan istilahstaph. Pada kondisi tubuh yang normal dan sehat, setiap manusia biasanya membawa bakteri staph pada bagian hidung atau kulit. Bakteri staph bisa berpindah dari satu orang ke orang lainnya melalui sentuhan langsung atau penggunaan handuk, peralatan kebersihan dan kosmetik secara bergantian. Bakteri ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terdapat pada jerawat, bisul atau bagian kulit yang sedang terbuka. Walaupun tidak berbahaya untuk orang normal, namun orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang leah justru bisa mengalami masalah infeksi yang serius karena bakteri staph. Seperti kejadian yang dialami oleh Jo Gilchrist. 

            

Kini Jo Gilchrist masih mendapatkan penanganan intensif dan harus menghabiskan waktunya di kursi roda setiap hari. Jo bahkan mengalami mati rasa dari bagian perut hingga kaki serta tidak memiliki kontrol yang baik terhadap organ usus dan kandung kemihnya. Tidak mengherankan kalau hal ini membuat Jo mengalami ngompol dan BAB tanpa mampu mengontrolnya. Jo Gilchrist masih berjuang untuk menjalankan terapi berjalan agar bisa normal seperti sediakala. Ia tidak menyalahkan temannya atas kejadian ini sebab ia sadar bahwa kesalahan terletak pada sistem kekebalan tubuhnya yang sedang melemah.



Sumber:
http://Harianjogja.com/
http://buletinkesehatan.com/bakteri-inilah-yang-biasanya-ditemukan-pada-peralatan-make-up/

25 comments:

Amel said...

Artikel yang ditulis putri ini membuat saya dan umumnya para kaum hawa lebih berhati-hati lagi dalam penggunaan alat-alat kosmetik yang bisa jadi sering digunakan bersama teman dekat atau ibu kita..sebagai info juga bahwa bersin saat berias itu tidaklah baik bahkan harus dihindari karena bakteri dapat dengan mudah tersebar jadi hendaknya bersinlah di tempat yang benar dan jauh dari alat-alat tata rias, informasi tersebut dapat dilihat pada link ini http://kabarinews.com/kesehatan-awas-kosmetik-bisa-terinfeksi-bakteri/66050 So, bagi para wanita mulailah untuk lebih peduli dengan alat-alat kosmetik anda :)

Unknown said...

Artikel yang saudari Putri sampaikan sangat menarik khususnya bagi kau wanita, hal ini pernah saya alami saat menggunakan kosmetik bersama-sama tibul rasa gatal dan beberapa jerawat. Adapun info tambahan yaitu pada web:
http://life.viva.co.id/news/read/125896-cegah_kosmetik_dari_serangan_bakteri
dimuat cara mencegah kosmetik dari serangan bakteri, salah satu caranya adalah Jika Anda menggunakan foundation bubuk, singkirkan bagian paling atas dua minggu sekali secara teratur. Begitu pula jika Anda menggunakan foundation cair, buanglah bagian paling atas secara teratur.Untuk pensil mata ataupun riasan bentuk pensil lainnya seperti eyeliner dan pensil bibir, rautlah secara teratur. Hal ini bisa menyingkirkan bakteri yang menempel pada bagian terluar pensil.

Terima kasih ^^

Unknown said...

Artikel yang menarik Putri, menambah wawasan serta memberikan peringatan kepada kita kaum hawa untuk berhati-hati dalam menggunakan kosmetik, khususnya kosmetik yang dipakai secara bersama.
Tips saja dari saya bagi para kaum hawa yang memerlukan riasan wajah dalam aktifitas sehari-harinya hendaknya berhati-hati, dan sebaiknya gunakanlah alat tata rias yang bersih ataupun lebih bagusnya baru agar dapat menhindari terjadinya kontaminasi bakteri di alat tata riasa maupun make up yang kita gunakan.
Hal-hal terkait menjaga terhindar kontaminasi bakteri saat merias wajah kita dapat dilihat pada ocw.usu.ac.id/course/download/.../pap330_slide_sediaan_rias_wajah.pdf
Terimakasih Putri, semoga dapat bermanfaat :)

Unknown said...

Subhanallah, ya Put. pembahasan tentang kosmetik ini sangat bermanfaat karena kita sebagai perempuan tidak terlepas dari kosmetik yang sehari-hari digunakan. tapi mengetahui adanya mikroba yang bisa muncul dalam kosmetik membuat saya lebih waspada lagi dan merawat peralatan kosmetik dengan benar untuk menjauhkan dari munculnya mikroba. terimakasih ya, Put. Good JOB.! :-*

firdhani hayani said...

artikel yang sangat menarik :) tentang kosmetik yang tentunya tidak lepas dari kehidupan sehari-hari wanita. dengan membaca ini saya jadi lebih tahu bahwa harusberhati-hati dalam menjaga kesehatan kulit wajah karena akan berdampak yang sangat berbahaya karena mengandung beberapa bakteri patogen.
bahwa ada peraturan baru mngenai kosmetik di Eropa apa saja itu?
1. Definisi produk kosmetik sebagai "zat atau persiapan dimaksudkan untuk ditempatkan dalam kontak dengan berbagai bagian eksternal dari tubuh manusia (epidermis, sistem rambut, kuku, bibir dan organ genital eksternal) atau dengan gigi dan membran mukosa dari rongga mulut dengan tampilan eksklusif atau terutama untuk membersihkan mereka, pewangi mereka, mengubah penampilan mereka dan / atau mengoreksi bau badan dan / atau melindungi mereka atau menjaga mereka dalam kondisi baik ".
2. Persyaratan bahwa produk kosmetik harus aman untuk tujuan mereka dalam kondisi normal dan diduga penggunaan.
3. Pembentukan inventarisasi bahan kosmetik.
4. Paket pelabelan yang mencakup daftar lengkap bahan dan tanggal kedaluwarsa untuk produk dengan kurang dari 30 bulan rak-hidup.
5. Persyaratan bahwa produsen menjaga informasi produk yang komprehensif, termasuk penilaian keamanan formal.
6. Lampiran percobaan menunjukkan dilarang, dibatasi, dan dikendalikan bahan baku, seperti zat pewarna, pengawet, dan UV-filter

silahkan baca selengkapnya di --> http://scielo.isciii.es/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S1139-67092005000200001
terimakasih.

Unknown said...

artikel yang menarik sekali put, saya suka sekali membacanya... dari beberapa artikel teman-teman yang sudah saya baca semuanya membuat saya lebih tergugah sebagai perempuan harus lebih ekstra menjaga kebersihan karena perempuan lebih banyak memakai dan menggunakansesuatu yang menye-menye hehehe seperti kosmetik..
setuju sekali dengan pernyataan putri bahwa pemakaian bersama bisa menimbulkan efek yang berbahaya dan terlebih lagi jika penyimpanan alat-alat kosmetik yang tidak dijaga...
sedikit menambahkan ya put.. kosmetiknya sendiri lebih resisten terhadap mikroba meskipun dipakai bersama, namun jika alat-alatnya yang dipakai bersama seperti kuas dan kosmetik yang digunkan merupakan kosmetik tanpa alat.. seperti lipstck yang lgsg dioles .. hal tersebut memang yg lebih bisa terkontaminasi oleh bakteri, karena seperti yang dibicarakan pd artikel http://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/berita/143/AMANKAH-KOSMETIK-YANG-ANDA-PAKAI--.html , kosmetik mengandung komposisi Kosmetik yang terdiri dari berbagai macam lemak dan minyak merupakan bahan yang mudah ditumbuhi mikroorganisma baik bakteri amuba maupun jamur yang akan merusak bahan sehingga terjadi perubahan bau dan warna, untuk menanggulangi hal ini diperlukan zat pengawet.
Bahan pengawet adalah bahan pencegah dekomposisi preparat dengan cara menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Contoh bahan pengawet adalah nipagin, nipasol dan nipabutil. nah, dan untuk kesehatan wajah kembali lagi kepada kecocokan wajah dengan komposisi terebut.. walaupun tidak menutup kemungknan kosmetiknya bisa juga terkena mikroba,ada cara mencegah nya :
Kosmetik berbahan krim Harus disimpan pada suhu 5-25 °C. Temperatur lebih rendah dari itu dapat membuat krim menggumpal dan berbahaya bagi emulsi krim cair, karena komponen air dapat mengkristal. Sedangkan suhu tinggi membuat kualitas kosmetik bahan krim menurun. Pastikan Anda membaca informasi tentang cara penyimpanan dalam kemasan. Jangan gunakan jari untuk mengambil kosmetik dalam kemasan. Mikroorganisme di jari Anda dengan mudah dapat mengontaminasi kosmetik. Lebih baik menggunakan spatula atau aplikator. dan dingat untuk menjaga kebersihan aplikator kosmetik
Maskara adalah produk yang umurnya sangat singkat. Anda hanya boleh menggunakan selama enam bulan setelah segel dibuka. Melewati masa tersebut, bakteri akan tumbuh dan mudah membuat mata iritasi. Suhu panas juga membuat bakteri dalam maskara tumbuh lebih cepat. Simpan di tempat yang tidak terkena panas langsung.
Lipstik berkualitas tinggi bisa digunakan selama dua tahun. Melewati periode tersebut lipstik akan kering dan akan terlihat kurang bagus jika digunakan. Anda bisa menyimpan di kulkas saat suhu sedang panas untuk menghindari lipstik meleleh.
(sumber http://life.viva.co.id/news/read/171719-agar-kosmetik-awet-dan-bebas-bakteri)

Unknown said...

artikel putri sangat informatif, kita jadi mengetahui ternyata kosmetik yang digunakan bersama-sama akan timbul bakteri, bahkan kosmetik yang kita pakai hanya sendiri juga masih terdapat bakteri. :)
saya ingin memberikan informasi lebih tentang cara mencegah kosmetik timbul bakteri. salah satu nya sudah djelaskan diatas ketika bersin kita tidak boleh dekat kosmetik karena bisa mengakibatkan adanya bakteri, atau juga mencuci spons dll. ada pula hindari memakai lipstick ketika kita selesai makan dan yang paling wajib dilakukan adalah membersihkan tas make up. putri bisa melihat lebih detail di sumber ini. terimakasih^^

aumber : http://wolipop.detik.com/read/2014/03/20/084123/2531123/234/6-cara-mencegah-kosmetik-timbul-bakteri

Unknown said...

artikel yang sangat menarik put dan sangat informatif :)
sebagai kaum hawa memang kecantikan wajah adalah hal yang paling diperhatikan, ingin tampil cantik dan indah dipandang. berbagai cara dilakukan, salah satunya dengan merias wajah secantik mungkin agar menarik dan tidak terlihat kusam. tapi kebanyakan tidak memperhatikan komposisi yang terkandung dalam kosmetik tersebut, bahkan ada yang mengandung merkuri yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
berikut ini ada 10 jenis racun dalam kosmetik bisa dilihat selengkapnya di link berikut :http://www.kecantikan.web.id/info-produk/inilah-10-jenis-racun-dalam-kosmetik.htm
semoga bermanfaat :)

Unknown said...

artikenya sangat bagus dan informatif terutama untuk kaum hawa yangt mana kesehariannya tidak bisa lepas dari make up. kadang sampai ada yang tidak berani keluar rumah kalau tidak memakai make up. dari artikel ini saya jadi tahu dan bisa lebih berhati hati lagi dalam menggunakan make up.dan tidak lagi menggunakan make up secara bersama sama. saya ingin menambahkan sedikit, untuk mencegah wajah dari mikroba, selain memilih alat make up ndan tidak menggunakan secara bersamaan alangkah lebih baik setelah atau sebelum memakai make up kita berwudu dulu. karena dengan wudu bisa membersihkan kotoran yang menempel di wajah, karena bisa saja sebelum memakai make up mikroba sudah menempel di wajah kita, maka dengan berwudu terlebih dahulu bisa menjaga dan membersihkan wajah dari mikroba. bisa dilihat di http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/islam-digest/10/09/05/133632-menyibak-keajaiban-di-balik-wudhu terimakasih putri atas infornmasinya :). good job :)

Anonymous said...

Informasinya menarik :) Kosmetik memang telah menjadi kebutuhan pokok bagi wanita dalam menunjang penampilan. Namun sebagai konsumen yang baik harus lebih cermat dalam memilih produk kosmetik yang aman bagi wajah ataupun tubuh kita agar tidak menimbulkan efek sampingan yang berbahaya. Pada dasarnya kosmetik yang diedarkan harus memenuhi persyaratan keamanan, kemanfaatan, dan mutu. Selain itu cemaran mikroba dan logam berat beserta jenisnya juga telah diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomer HK.03.1.27.11.6662 tahun 2011 tentang persyaratan cemaran mikroba dan logam berat dalam kosmetika. Dengan memahami komposisi kosmetik dan cermat dalam melihat kelayakan kosmetik kita telah menjadi konsumen yang baik.
Selengkapnya >> http://notifkos.pom.go.id/bpom-notifikasi/document_peraturan/NOMOR%20HK.03.1.23.07.11.6662%20TAHUN%202011%20tentang%20Cemaran%20Mikroba%20dan%20Logam%20Berat.pdf

Terima Kasih ;)
Dela Rahma S

Unknown said...

artikel anda sangat menarik, menguak informasi dengan lengkap dan baik. para wanita memmang harus menyadari betapa pentingnya dalam menggunakan kosmetik yang baik, tidak sekedar asal-asalan untuk berdandan. media-media yang digunakan pada kosmetik ternyata dapat digunakan bakteri untuk penghantar pertumbuhannya (saya baru tahu).
walaupun cara pembuatan kosmetik sudah higienis, namun apa daya bila kita menggunakannya dengan cara yang salah. berikut adalah referensi yang saya baca mengenai alat dan cara memakai peralatan make up dengan baik http://lensza.co.id/lookbook/alat-make-yang-penting-untuk-wanita/
dan berikut adalah informasi mengenai bahaya-bahaya alat kosmetik : http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/448/jbptunikompp-gdl-sambasanwa-22354-1-babi--v.pdf

Kanila said...

Artikel yang saudari Putri muat sangat menarik terutama bagi kaum wanita. Mungkin saya ingin menambahkan
Cara pemakaian dan penyimpanan kosmetik ternyata berperan penting dalam menjaga agar bakteri tidak masuk ke dalam kosmetik. Ini beberapa cara yang bisa kita ikuti.

1. Menggunakan botol bukannya tube

Jika Anda menggunakan lotion yang ada di dalam botol, Anda meletakkan bakteri ke dalam produk setiap kali Anda mencelupkan jari Anda. Hal yang sama berlaku untuk masker rambut, scrub, krim muka, dan apa pun yang ada dalam botol.

Agar bakteri tidak masuk ke dalam kosmetik, Anda bisa mengambil pelembap dengan menggunakan spatula, cotton bud, atau kapas. Sehingga produk kosmetik atau perawatan wajah bisa terjaga kebersihannya.

2. Memompa maskara

Setiap kali Anda memompa maskara untuk mendapatkan lebih banyak produk pada sikat kuas, Anda malah mengeringkan maskara sekaligus menciptakan tempat berkembang biak yang kering dan gelap bagi kuman.

Menaruh maskara ke sikat kuas dan ke mata Anda, kemudian bolak-balik lagi, berarti menyampaikan kuman dari mata Anda ke tabung, di mana mereka akan terus hidup. Pastikan Anda hanya menggunakan maskara tidak lebih dari 3 bulan, serta aduk sikat bagian dalam bukannya memompa ke atas dan ke bawah.

3. Bersin ketika sedang menggunakan alat rias

Ketika Anda bersin di sekitar alat rias atau kosmetik saat Anda sedang menggunakannya, Anda segera menempatkan bakteri ke dalam semua wadah yang terbuka. Jika Anda merasa akan bersin (terutama selama aplikasi maskara), pergilah ke ruangan lain untuk menghindari bersin di atas produk Anda.

4. Mengoleskan lipstik setelah makan

Ini berlaku untuk setiap produk kosmetik untuk bibir. Jika Anda dengan segera mengoleskan kembali lipstik Anda setelah makan, Anda menekan sisa partikel makanan ke dalam bibir Anda, dan ke dalam produk itu sendiri.

Bakteri kemudian dapat hidup di permukaan lipstik, atau di dalam tabung lip gloss, yang pada akhirnya akan menyebar ke bibir Anda dalam aplikasi berikutnya. Pastikan Anda sepenuhnya menghapus makanan di bibir Anda dan jika mungkin, gosok gigi, sebelum mengoleskan lipstik.

5. Berbagi produk Anda

Aturan ini seharusnya menjadi aturan utama dalam hal pemakaian kosmetik. Jangan pernah berbagi pemakaian produk kosmetik, baik dengan teman maupun keluarga. Beberapa riasan yang rentan akan bakteri, di antaranya lipstik, bedak, kuas blush on, dan lip gloss.

6. Tidak membersihkan tas alat rias Anda

Bahkan jika Anda membersihkan setiap produk, kuas dan spons dalam tas alat rias Anda, itu tidak berarti sudah sangat bersih. Tas alat rias Anda juga perlu dibersihkan, dan Anda harus melakukan hal ini setidaknya sebulan sekali.

7. Kuas ganda

Ada kuas tertentu yang harus Anda gunakan hanya untuk tiap jenis aplikasi kosmetik, tetapi dalam kenyataannya, banyak dari Anda yang salah dengan menggunakan satu kuas untuk beberapa produk.

(http://www.solopos.com/2013/11/23/waspada-bakteri-bisa-masuk-ke-dalam-produk-kosmetik-467818)

Unknown said...

Artikel yang dibuat oleh Saudari Putri sangat menarik, informatif dan menambah wawasan baru mengenai mikroba pada alat kosmetik. Tidak di pungkiri bahwa kaum hawa pasti menggunakan kosmetik untuk mempercantik dirinya. Namun, kosmetik dapat menyebabkan timbulnya gangguan pada kulit seperti jerawat atau iritasi pada kulit. Apalagi kita menggunakan alat kosemetik secara bersama-sama. Sudah dipaparkan dalam artikel bahwa alat kosmetik yang dipakai bersama-sama merupakan proses penyebaran mikroba jahat yang dapat menimbulkan penyakit. Nah, apalagi dengan ada berita mengenai kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya, mkin waspadalah kita dalam menggunakannya.
Cara untuk menjaga dan merawat wajah kita setelah menggunakan kosmetik dengan cara membersihkannya secara alami dengan menggunakan baby oil serta minyak almond. Dapat dibaca lebih lanjut pada kembanghati.co.id/v1/article/94-mengenal-5-jenis-kulit?format=pdf. semoga bermanfat ...

Unknown said...

Terima kasih Putri telah memberikan pengetahuan baru bagi saya mengenai mikroba dalam alat kosmetik yang digunakan bersama. Dalam artikel ini telah cukup jelas pemaparannya, terlebih ditambah dengan komentar para pembaca yang melengkapi artikel ini. Izin menambahkan sedikit yaa Putri mengenai cara pembersihan alat make up demi menjaga kebersihan alat make up tersebut.Berdasarkan summber yang saya baca bahwa membersihkan alat make up juga penting dan pada setiap alat make up menggunakan cara pembersihan yang beragam berdasarkan bahan pembuatnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam laman berikut http://www.hipwee.com/style/karena-alat-makeup-yang-kotor-itu-berbahaya-pastikan-mereka-bersih-dan-higienis-dengan-cara-cara-ini/ semoga bermanfaat :)

Unknown said...

Sangat jelas dikatakan pada artikel di atas, bahwa tidak semua kosmetik aman digunakan, apalagi dengan cara penggunaan kosmetik yang salah dan pemakaiannya bersamaan dengan orang lain. Penggunaan kosmetik yang tidak tepat tentunya dapat menimbulkan alergi pada kulit yang tidak cocok dengan bahan yang ada pada kosmetik tersebut. Dari sumber yang saya baca, ciri-ciri kulit yang mengalami alergi akibat kosmetik yang berbahaya diantaranya yaitu munculnya kemerahan, bahkan sampai bengkak, dan mengalami iritasi di bagian mata atau bibir. Izin menambahkan dari sumber yang saya baca di http://www.vemale.com/body-and-mind/cantik/79699-hindari-bahan-bahan-berbahaya-ini-saat-memilih-kosmetik.html dimana di dalam artikel tersebut dijelaskan bahan-bahan yang harus dihindari pada saat memilih kosmetik, yaitu sebagai berikut:

1. BPA. Bahan pertama yang harus dihindari. Ini merupakan bahan kimia yang biasa ditemukan dalam plastik. Bahan ini sangat berbahaya karena dapat mengubah sel-sel lemak saat berinteraksi dengan insulin. Zat ini bisa mengakibatkan obesitas karena bahan-bahan beracun yang terkandung dalam kosmetik bisa mengakibatkan lebih banyak lemak dan meningkatkan ukuran sel tubuh.

2. Formaldehida. Bahan ini merupakan bahan kimia yang sangat umum digunakan untuk mengawetkan sel. Zat ini berlawanan dengan sistem endokrin yakni sistem yang melakukan proses sekresi hormon dalam tubuh. Formaldehyde atau fomaldehida ini banyak ditemukan dalam produk cat kuku Ladies.

3. Paraben. Paraben memiliki efek pada estrogen tubuh. Bahan ini bisa menyebabkan gangguan pada lemak tubuh, PMS, endometriosis, kista ovarium dan masih banyak lagi. Yang paling sering dialami adalah ketidakseimbangan hormon.

4. Phthalates. Bahan ini akan mengganggu endokrin dan juga hormon alami seperti estrogen. Bahan kimia ini digunakan untuk pembuatan botol air, sabun, shampoo dan juga beberapa kosmetik. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki zat ini dalam aliran darahnya cenderung terkena obesitas abdominal dan resistensi insulin yang bisa menyebabkan masalah pada kesuburan.

5. Diethanolamine (DEA). DEA adalah emulsifier yang digunakan dalam shampoo dan sabun. Meskipun sudah dibilas dari kulit, namun masih belum bisa hilang efeknya pada kulit. Ada efek yang menyebabkan iritasi pada kulit dan juga mata. Bahan-bahan berbahaya ini bisa mengakibatkan konsekuensi jangka panjang jika tak dibersihkan dengan benar-benar bersih.

6. Nitrosamine. Ini adalah racun yang sangat produktif, dan ditemukan di hampir setiap produk perawatan kulit, bahkan dalam shampoo bayi, lotion tanning, maskara dan masih banyak lagi. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa bahan kimia ini bisa menyebabkan kanker.
:)

au said...

Artikel putri sangat bermanfaat dan menambah wawasan terlebih lagi kepada perempuan yang suka sekali ber make-up :D

Sebagai tambahan, terdapat beberapa bakteri lagi di kosmetik. Dari sumber http://www.kosmetikberbahaya.com/bakteri-yang-berbahaya-dalam-make-up.html

1.Staphylococus epidermis. ini merupakan jenis bakteri pertama yang mungkin terdapat dalam kosmetik. bakteri jenis ini dapat kita temui pada eyeliner, eyeshadow ataupun pada lipstick. bakteri ini cukup umum terdapat pada kulit manusia sehingga dengannya penyebaran bakteri ini sangat mungkin terjadi karena penggunaan manusia itu sendiri. bakteri ini dapat menyerang sistem immune manusia sehingga dapat menyebabkan berbagai macam gejala baik yang ringan maupun parah seperti terjadinya infeksi kulit.


2.Staphylococcus warneri, bakteri ini memang tidak menyerang sistem immune kita namun kehadirannya di tubuh dapat mengakibatkan masalah pada kulit serta dapat memicu penyakit jantung.

fitri rizkiyah said...

Artikel yang sangat bagus, menarik dan bermanfaat baginkita terutama para wanita yang tidak bisa lepas dari makeup. di sini saya ingin menambahkan sedikit tentang cara penanganan pada alat makeup yang telah dihinggapi mikroba-mikroba jahat yang dapat meruka wajah. cara penanganannya adalah dengan mencucinya menggunakan Sabun piring yang mengandung antibakteri dan juga minyak zaitun yang berfungsi sebagai conditioner yang dapat memberi kelembutan untuk peralatan make up.selengkapnya bisa putri baca di http://informasitips.com/tips-merawat-dan-membersihkan-peralatan-make-up
Terimakasih Putri :)

Unknown said...

artikel yang sangat menarik dan bermanfaat khusunya bagi kaum hawa ya...untuk melengkapi ya ada beberapa persyaratn mengenai cemaran mikroba dan logam berat dalam kosmetika dapat dibaca pada sumber berikut http://notifkos.pom.go.id/bpom-notifikasi/document_peraturan/NOMOR%20HK.03.1.23.07.11.6662%20TAHUN%202011%20tentang%20Cemaran%20Mikroba%20dan%20Logam%20Berat.pdf terima kasih putri

Anonymous said...

artikel nya sangat menarik terutama untuk para wanita, karena saya tidak menggunakan kosmetik jadi saya tidak memberikan tambahan atau kritikan. terima kasih :D

Unknown said...

Artikel saudari putri sangat menarik sekali karena make up selalu di bawa kemana-mana apa lagi kaum wanita ya tidak terlepas dari ini, kosmetik, kostemik yang berbahaya itu kosmetik yang masa berlakunya sudah lewat, jadi kalau make up masa berlakunya sudah habis jangan do pakai karena di dalamnya sudah banyak bakteri karena zat kimia yang dalamnya sudah tidak berfungsi dengan baik lagi. dapat di lihat di sini http://doktersehat.com/bahaya-memakai-make-up-yang-sudah-kadaluarsa/. terimakasih ya putri

Khalifatisifa said...

Artikel putri sangat menarik dan memberi informasi bagi kaum hawa umumnya. Membuat kaum hawa lebih berhati-hati lagi dalam memilih kosmetik yang aman,nyaman,alami dan halal pastinya.
Trimakasih putri :)

Unknown said...

artikelnya putri bagus :) kalau bicara kosmetik, mata kaum hawa pasti terbuka sedikit lebih lebar ya hehehe. terima kasih ya putri atas informasinya. bakteri pada kosmetik ini selain ditemukan di kosmetik dia juga ada dan tersebar lebih mendominasi lingkungan sekitar makhluk hidup ya sepertinya :D . selain menimbulkan pertumbuhan bakteri pada kosmetik yang dipakai secara bersama-sama kita juga harus cukup waspada dalam pemakain kosmetik yakni untuk melihat tanggal kadarluasa kosmetik, terima kasih :)

Farrisa Haura said...

subahanallah, informasi yang sangat bermanfaat sekali khususnya untuk kaum hawa seperti kita. apa lagi yang sudah mulai beranjak dewasa, pasti ada rasanya ingen berdandan cantik namun tidak punya kosmetik dan pada akhirnya meminjam milik teman. jika teman yang meminjamkan kosmetik tersebut memiliki penyakit kulit, tidak menutup kemungkinan yang dipinjamkan akan tertular, betul tidak ? thank you for information putri

Cerita Laning said...

artikel yang menarik, apalagi mengenai tentang kosmestik yang saat ini sedang nge-hits. ternyata make up yang kita pakai tidak jauh dari yang namanya mikroba. mau menambahkan saja tentang bahaya kosmetik mengandung merkuri http://doktersehat.com/bahaya-kosmetik-bagi-kecantikan-kulit/. terimakasi

rukunya35 said...

Jual Cytotec Obat Aborsi Asli Tuntas
Obat Aborsi
Jual Obat Aborsi Papua Asli
Jual Obat Aborsi Kalimantan Asli

Pil Penggugur Kandungan
Obat Aborsi

Obat Aborsi Manjur
Obat Aborsi
Obat Penggugur Kandungan
Obat Aborsi Batam Manjur
Obat Aborsi Semarang Cytotec
Obat Aborsi Bandung
Obat Aborsi Jakarta
Obat Aborsi Bekasi
Jual Obat Aborsi Tabanan Untuk Menggugur Kandugankan & Janin Tuntas Bergaransi
Pemesanan Hub SMS / WA : 08 222 5555 602

© Putri R Sekarini's, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena